Sosok Jurnalis Profesional



Sosok Jurnalis Profesional

Oleh: Hendri Sulistyo
NIM: 01413142727


Saat ini banyak orang beralih untuk konsentrasi di bidang jurnalis, namun sayangnya tidak berimbang dengan apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Masyarakat seringkali dipermainkan oleh media massa. Sehingga yang terjadi adalah masyarakat menjadi bingung untuk mencari sumber informasi dari mana. Misalnya saja dari segi pemberitaan yang dihadirkan media. Tidak jarang kita menemukan bahwa media membela salah satu kubu. Itulah salah satu yang perlu media perbaiki saat ini. Selain itu, yang perlu diperbaiki adalah faktor-faktor yang menunjang keahlian seorang jurnalis, faktor keahlian dan faktor sikap seorang jurnalis.

Baru-baru ini di Indonesia melaksanakan pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Kegiatan besar ini tak luput dari pemberitaan di media, baik cetak maupun elektronik. Apabila kita cermati, ada beberapa stasiun televisi yang membela salah satu kubu. Hal itu terjadi mulai dari awal hingga pemilu selesai. Stasiun A jarang memberitakan kebaikan dari kubu B. Begitupun stasiun B, yang ada hanya memberitakan kebaikan-kebaikan dari kubu B saja. Dari kasus yang seperti ini, dampaknya adalah ke masyarakat yang haus akan informasi. Apabila masyarakat melihat stasiun televisi A, sedangkan dia pro dengan B. Dia akan merasa sebal dengan stasiun A. Begitupun dengan B.
Lalu bagaimana dengan masyarakat yang tidak tau apa-apa dengan calon Presidennya?. Masyarakat secara otomatis akan kebingungan dengan hal ini. Harus percaya dengan media yang mana, dan sebagainya. Dampak lainnya adalah masyarakat beranggapan bahwa mediapun tidak dapat dipercaya. Kebanyakan masyarakat kecewa dengan terjadinya hal semacam ini.

Faktor kedua yang perlu diperbaiki di media adalah keahlian seorang jurnalis. Seorang jurnalis handal, pasti akan dilihat dari keahliannya menjalankan tugas dengan baik dan benar. Keahlian kadang menjadi hal penting namun disepelekan oleh kebanyakan orang. Karena yang menjadi budaya saat ini, orang hanya melihat dari nilai-nilai saat dia belajar dikelas. Sehingga ketika dia bekerja, dia cukup membawa daftar nilai kelulusan. Namun pada saat dia bekerja, dia kurang maksimal karena keahlian yang dia miliki kurang.

Selanjutnya adalah faktor sikap dari seorang jurnalis. Sebagai jurnalis yang profesional, seyogyanya dia menaati peraturan yang ada dalam dunia jurnalis baik peraturan tertulis atau tidak. Seperti halnya pada faktor yang pertama, karena apa yang dilakukan seorang jurnalis akan berpengaruh pada masyarakat luas. Dalam menyikapi pelaksanaan pemilu misalnya. Sosok media haruslah yang netral, jangan sampai media membela salah satu kubu. Inilah sikap, bagaimana seseorang menilai suatu masalah. Suka atau tidak dengan masalah yang ada. Mungkin faktor ini yang paling sulit diperbaiki. Karena biasanya, ada faktor X yang mempengaruhi media dan menjadikan itu sebagai alasan utama.
Profesional juga berlaku dalam keseharian seorang jurnalis. Bagaimana dia bekerja, kedisiplinan, cara dia berpakaian, cara dia bekerja sama dengan rekan-rekannya. Hal ini penting juga, karena ketika orang pertama kali melihat kemudian menilai, pasti yang pertama kali dinilai adalah penampilannya. Meskipun tidak seharusnya orang dinilai hanya dari penampilannya saja. Alangkah baiknya menilai dari semua sisi yang ada pada diri seseorang tersebut. Tapi paling tidak adalah bagaimana membuat orang lain itu tertarik terhadap diri kita.
Kemudian dari segi cara dia bekerja sama dengan rekan kerja. Banyak sekali masalah yang timbul ketika kita bekerja sama dengan orang lain. Tidak hanya dalam bidang jurnalis. Tapi pasti berlaku juga di bidang-bidang yang lain. Misalnya saja A dengan B ada masalah pribadi. A punya hutang dengan B dan tidak dengan cepat mengambalikannya. Otomatis B akan merasa kesal. Dari masalah tersebut, jangan sampai berkelanjutan di saat mereka bekerja. Mereka harus tetap bekerja sama dengan baik, menyelesaikan masalah pribadi mereka diluar jam kerja.

Dari faktor-faktor diatas, masih ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang jurnalis menjadi jurnalis yang profesional. Secara singkat, faktor-faktor diatas adalah faktor-faktor yang umum terjadi saat ini. Faktor yang pertama dapat diatasi dengan melibatkan instansi terkait untuk menegakkan  undang-undang yang berlaku. Kemudian faktor yang kedua dapat diatasi dengan peningkatan kwalitas pendidikan di Indonesia. Harapannya adalah jangan sampai menilai hanya dengan hasil Ujian Akhir saja, tapi juga dengan mempertimbangkan keahliannya. Selain itu, juga dengan melaksanakan magang. Magang itu penting karena akan memperkenalkan mahasiswa dengan dunia yang lebih nyata yaitu dunia kerja. Untuk faktor yang ketiga, kita dapat mengambil solusi dengan cara mengadakan semacam sosialisasi tentang profesionalisme yang baik itu seperti apa. Dalam hal ini, keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi sangat berpengaruh. Karena di organisasi, biasanya mahasiswa akan mengahapi masalah-masalah yang ada dalam organisasi tersebut. Dari masalah itu, mahasiswa akan paham dengan hikmahnya, dan itu tidak didapatkan diruang kelas.





0 Komentar untuk "Sosok Jurnalis Profesional"

Back To Top